*7 KEBIASAAN AGAR BERNASIB BAIK*
1. KEBIASAAN BERSYUKUR.
Bersyukur adalah kebalikan dari mengeluh. Dengan mengeluh, beban batin
makin berat, batin makin tidak tenang, fokus hidup tertuju pada masalah-masalah,
bukan pada upaya perbaikan. Jadi jangan hanya mengeluh. Hellen Keller yang
terkenal itu, yang buta tuli sejak umur 2 thn, membuat pernyataan syukur sbb:
"Aku bersyukur atas cacat yang kualami karena melalui cacatku ini aku menemukan
diriku, pekerjaanku dan Tuhanku." Dengan bersyukur, bathin lebih tenang, fokus
hidup tertuju pada upaya-upaya perbaikan, agar nasib jadi lebih baik.
2. KEBIASAAN BERPIKIR POSITIF.
Berpikir negatif sebagai antisipasi adalah sesungguhnya berpikir positif
karena sejak awal ditujukan untuk kepositifan. Sedangkan berpikir negatif
berawal dan berujung kenegatifan. Pikiran itu seperti tanah. Positif atau
negatif itu seperti benih. Menanam benih positif pada pikiran menghasilkan
ucapan dan tindakan positif, yang berlanjut pada kebiasaan-kebiasaan positif,
karakter positif dan nasib positif.
3. KEBIASAAN BEREMPATI.
Berempati adalah kebalikan dari keegoisan. Biasakan menempatkan diri pada
posisi orang lain, belajar melakukan apa yang anda ingin orang lain lakukan
kepada anda, maka nasib baik lebih mudah hadir pada anda.
4. KEBIASAAN MENDAHULUKAN YANG PENTING.
Jangan biarkan diri terjebak pada hal-hal tidak penting, sehingga hal-hal
penting terabaikan. Kebiasaan mendahulukan yang penting membuat hidup lebih
efektif dan produktif sehingga memberi peluang lebih besar nasib baik
terjadi.
5. KEBIASAAN BERTINDAK.
Banyak orang bermimpi, tapi tidak bertindak. Orang-orang sukses bertindak,
bahkan berkali-kali sebelum mereka sukses. Tak akan ada hasil tanpa tindakan.
Dengan bertindak, nasib baik lebih berpeluang besar terjadi dalam hidup.
6. KEBIASAAN MENABUR KEBAIKAN
Prinsip tabur tuai berlaku dalam kehidupan. Jika tidak ingin menuai
keburukan, tabur kebaikan. Jika ingin nasib baik, tabur kebaikan.
7. KEBIASAAN JUJUR
Dengan jujur pada diri sendiri dan orang lain, hidup lebih nyaman dan
dipenuhi kebaikan. Kalaupun kebaikan belum datang, nasib baik belum datang,
namun musibah sudah menjauh.
No comments:
Post a Comment