Friday, August 31, 2007

I Cried for My Brother Six Time

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.
Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya. "Siapa yang mencuri uang itu?"
Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliaumengatakan, "Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!" Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi.Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah, aku yang melakukannya! "Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas.
Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, "Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? ... Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!"Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami.
Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, "Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku.Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin.
Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun Aku berusia 11. Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten.Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya memberengut, "Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik...hasil yang begitu baik..."
Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, "Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?"Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, "Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku."Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. "Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!" dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang.
Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, "Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini."Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.
Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku : "Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang."Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata ber- cucuran sampai suaraku hilang.Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20.
Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas) . Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, "Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!"Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir.
Aku menanyakannya, "Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?"Dia menjawab, tersenyum, "Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu? "Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku.Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, "Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu. .."Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, "Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu."Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi.
Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis.Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23. Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. "Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!" Tetapi katanya, sambil tersenyum, "Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini.Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu.."Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku.
Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya. "Apakah itu sakit?" Aku menanyakannya. "Tidak, tidak sakit.Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi,batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan..."Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku.Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.
Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, "Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini."Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemenpemeliharaan.
Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit.Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, "Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius.
Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?"Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. "Pikirkan kakak ipar--ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?"Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah: "Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!" "Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggam tanganku.Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu.
Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, "Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?" Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, "Kakakku."Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. "Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah.Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku.
Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu.Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegangsumpitnya.Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya.
"Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku.Kata- kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, "Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku." Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.
Sumber: Diterjemahkan dari "I cried for my brother six times"

Sunday, August 26, 2007

~DEATH~ What a Wonderful Way to Explain

A sick man turned to his doctor, as he was preparing to leave the examination room and said,"Doctor, I am afraid to die.
Tell me what lies on the other side."Very quietly, the doctor said, "I don't know.""You don't know?
You, a Christian man, do not know what is on the other side?"The doctor was holding the handle of the door; on the other side came a sound of scratching and whining, and as he opened the door, a dog sprang into the room and leaped on him with an eager show of gladness.
Turning to the patient, the doctor said, "Did you notice my dog? He's never been in this room before.He didn't know what was inside.
He knew nothing except that his master was here, and when the door opened, he sprang in without fear.
I know little of what is on the other side of death, but I do know one thing...

I know my Master is there and that is enough."

Saturday, August 18, 2007

Wisdom Words II


Happiness is not a destination. It is a method of life ( Burton Hills)
Learn from yesterday, live for today, hope for tomorrow (Anonim)
When you are content to be simply yourself and don't compare or compete, everybody will respect you (Lao-Tzu)
You never get a second chance to make a first impression (Anonim)
Happiness is a perfume which you cannot pour on someone without getting some on yourself (Ralph Waldo Emerson)

The more I want to get something done, the less I call it work (Richard Bach)
Men are wise in proportion, not their experience, but to their capacity for experience (James Boswell)
Integrity is doing the right thing, even if nobody is watching (Jim Stovall)
All things are difficult before they're easy (Dr. Thomas Fuller)
By working faithfully eight hours a day, you may eventually get to be a boss and work twelve hours a day (Robert Frost)
A man travels the world over in search of what he needs and returns home to find it (George Moore)
The most beautiful thing we can experience is the mysterious. It is the source of all true art and science (Albert Einstein)

Because of not daring to be ahead of the world, one becomes the leader of the world (Lao-Tzu)
Good manners will open doors that the best education cannot (Clarence Thomas)
When you make a mistake, don't look back at it long. Take the reason of the thing into your mind and then look forward. Mistakes are lessons of wisdom. The past cannot be changed. The future is yet in your power (Hugh White)
To accomplish great things, we must not only act, but also dream; not only plan, but also believe (Anatole France)

The secret of health for both mind and body is not to mourn for the past, worry about the future, or anticipate troubles but to live in the present moment wisely and earnestly (Buddha)
Being deeply loved by someone gives you strength; loving someone deeply gives you courage. (Lao-Tzu)
The best way to cheer yourself up is to try to cheer somebody else up (Mark Twain)
Friendship is the hardest thing in the world to explain. It's not something you learn in school. But if you haven't learned the meaning of friendship, you really haven't learned anything. (Muhammad Ali)
Where there is love there is life (Mahatma Gandhi)

Education is the power to think clearly, the power to act well in the world's work, and the power to appreciate life (Brigham Young)
To accomplish great things, we must not only act, but also dream; not only plan, but also believe.(Anatole France)
God grant us the serenity to accept the things we cannot change, courage to change the things we can, and wisdom to know the difference (Reinhold Niebuhr)
There is more logic in humor than in anything else. Because, humor is truth (Victor Borge)
Belajarlah dari kesalahan orang lain. Anda tak dapat hidup cukup lama untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri (Martin Vanbee)

We could never learn to be brave and patient if there were only joy in the world (Helen Keller)
Don't say you don't have enough time. You have exactly the same number of hours per day that were given to Michaelangelo, Mother Teresea, Leonardo da Vinci, Thomas Jefferson, and Albert Einstein (H. Jackson Brown, Jr.)
Setiap manusia harus mewaspadai godaan untuk menjadikan intelektual sebagai Tuhan. Ia memang mempunyai kekuasaan, tetapi untuk kepribadian tidak (Albert Einstein)
Avoiding the phrase “I don’t have time...”, will soon help you to realize that you do have the time needed for just about anything you choose to accomplish in life (Bo Bennett)
Ujian bagi seseorang yang sukses bukanlah pada kemampuannya untuk mencegah munculnya masalah, tetapi pada waktu menghadapi dan menyelesaikan setiap kesulitan saat masalah itu terjadi (David J. Schwartz)

Education is the power to think clearly, the power to act well in the world's work, and the power to appreciate life (Brigham Young)
Saya tak pernah menjumpai seseorang yang menderita karena terlalu banyak bekerja. Lebih banyak orang yang menderita karena terlalu banyak ambisi tetapi tak cukup berusaha (Dr. James Mantague)
Without accepting the fact that everything changes, we cannot find perfect composure. But unfortunately, although it is true, it is difficult for us to accept it. Because we cannot accept the truth of transience, we suffer (Shunryu Suzuki)

All changes, even the most longed for, have their melancholy; for what we leave behind us is a part of ourselves; we must die to one life before we can enter another (Anatole France)
Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang berbeda (Dale Carnegie)
Change has a considerable psychological impact on the human mind. To the fearful it is threatening because it means that things may get worse. To the hopeful it is encouraging because things may get better. To the confident it is inspiring because the challenge exists to make things better (King Whitney Jr)

Dalam masalah hati nurani, pikiran pertamalah yang terbaik. Dalam masalah kebijaksanaan, pemikiran terakhirlah yang paling baik (Robert Hall)
If you don't like something, change it. If you can't change it, change your attitude. Don't complain (Maya Angelou)
Mendidik bukan hanya dengan nasihat saja. Sebab yang menjadi sukses adalah memberikan contoh dengan perbuatan yang baik, sesuai dengan apa yang dikatakannya. (Jully Cheung)
Science is organized knowledge. Wisdom is organized life (Immanuel Kant)
Ketika anda menginginkan kesuksesan seperti anda menginginkan udara, maka anda akan segera mendapatkannya (Socrates)

Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat, meski mereka berlaku buruk pada anda. Ingatlah bahwa anda menunjukkan penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapa diri anda (Andrew T. Somers)
The weak can never forgive. Forgiveness is the attribute of the strong (Mahatma Gandhi)
Hal terbaik yang bisa anda lakukan untuk orang lain bukanlah membagikan kekayaan anda, tetapi membantu ia untuk memiliki kekayaannya sendiri (Benjamin Disraeli)
He who learns but does not think, is lost! He who thinks but does not learn is in great danger (Confucius)

Orang-orang yang gagal dibagi menjadi dua; yaitu mereka yang berpikir gagal padahal tidak pernah melakukannya, dan mereka yang melakukan kegagalan dan tak pernah memikirkannya (John Charles Salak)
I've had enough success for two lifetimes, my success is talent put together with hard work and luck (Kareem Abdul-Jabbar)

Pandanglah hari ini. Kemarin sudah menjadi mimpi. Dan esok hari hanyalah sebuah visi. Tetapi, hari ini yang sungguh nyata, menjadikan kemarin sebagai mimpi kebahagiaan, dan setiap hari esok sebagai visi harapan (Alexander Pope)
Going to work for a large company is like getting on a train. Are you going sixty miles an hour or is the train going sixty miles an hour and you're just sitting still? (J. Paul Getty)
Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Berusaha dengan keras adalah kemenangan yang hakiki (Mahatma Gandhi)

Time is the coin of your life. It is the only coin you have, and only you can determine how it will be spent. Be careful lest you let other people spend it for you (Carl Sandburg)
Kerendahan hati menuntun pada kekuatan bukan kelemahan. Mengakui kesalahan dan melakukan perubahan atas kesalahan adalah bentuk tertinggi dari penghormatan pada diri sendiri (John Mccloy)
Until you value yourself, you won't value your time. Until you value your time, you will not do anything with it (M. Scott Peck)

Meski anda menyembunyikan pikiran buruk dalam hati anda, tetap akan terpancar kekuatan kelam. Pikirkan cinta, meski tak mengucapkannya, maka duniapun akan terasa lebih terang (Ella Wheeler Wilcox)
The mind is the limit. As long as the mind can envision the fact that you can do something, you can do it, as long as you really believe 100 percent (Arnold Schwarzenegger)
Kebahagiaan anda tumbuh berkembang manakala anda turut membantu orang lain. Kebahagiaan bagaikan sebuah tanaman; harus disirami setiap hari dengan sikap dan tindakan memberi (J. Donald Walters)

Kita seharusnya diajar untuk tidak menunggu inspirasi untuk memulai sesuatu. Tindakan selalu melahirkan inspirasi. Sedangkan inspirasi jarang diikuti dengan tindakan (Frank Tibolt)
Put your heart, mind, intellect and soul even to your smallest acts. This is the secret of success (Swami Sivananda)
Orang berwatak baik melakukan sesuatu yang benar hanya karena itu benar. Orang besar menunjukkan kebesarannya dalam caranya memperlakukan orang kecil (Thomas Carlyle)
We cannot be happy, if we expect to live all the time at the highest peak of intensity. Happiness is not a matter of intensity, but of balance and order and rhythm and harmony (Thomas Merton)

Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai sesuatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa merdeka (Soekarno)
Faith is to believe what you do not see; the reward of this faith is to see what you believe (St. Augustine)
Diperlukan dua orang untuk menemui kebenaran; satu untuk mengucapkannya dan satu lagi untuk memahaminya (Khalil Gibran)
Treat your password like your toothbrush. Don't let anybody else use it, and get a new one every six months (Clifford Stoll)

Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya; hidup di tepi jalan dan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah (Abu Bakar Sibli)
The difference between tax avoidance and tax evasion is the thickness of a prison wall (Denis Healey)
Bagian terbaik dari hidup seseorang adalah perbuatan-perbuatan baiknya dan kasihnya yang tidak diketahui orang lain (William Wordsworth)
I used to believe that anything was better than nothing.Now I know that sometimes nothing is better (Glenda Jackson)

Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan; jangan pula lihat masa depan dengan ketakutan; tapi lihatlah sekitar anda dengan penuh kesadaran (James Thurber)
Education's purpose is to replace an empty mind with an open one (Malcolm S. Forbes)
Keinginan manusia adalah seperti koin-koin kecil yang dibawanya dalam sebuah kantong. Semakin banyak yang dimiliki akan semakin memberatkan (Satya Sai Baba)
As long as you don't forgive, who and whatever it is will occupy rent-free space in your mind (Isabelle Holland)

Ancaman nyata sebenarnya bukan pada saat komputer mulai bisa berpikir seperti manusia, tetapi ketika manusia mulai berpikir seperti komputer (Sydney Harris)
A friend is one of the nicest things you can have, and one of the best things you can be (Douglas Pagels)
Semua yang dimulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu (Benjamin Franklin)
All our dreams can come true, if we have the courage to pursue them (Walt Disney)
Orang-orang yang melontarkan kritik bagi kita pada hakikatnya adalah pengawal jiwa kita, yang bekerja tanpa bayaran (Corrie Ten Boom)

Seseorang yang melakukan kesalahan dan tidak membetulkannya telah melakukan satu kesalahan lagi (Confucius)
Never let your sense of morals prevent you from doing what's right (Isaac Asimov)
Iman adalah kekuatan hidup (Tolstoi)
Many of life's failures are people who did not realize how close they were to success when they gave up (Thomas Alva Edison)

Selalu ada kesulitan dalam setiap kesempatan; dan selalu ada kesempatan dalam setiap kesulitan. - (J. Sidlow Baxter)
A man is not finished when he is defeated. He is finished when he quits (Richard M. Nixon)
Kemampuan yang besar tanpa kebijaksanaan sering berakhir dengan tragis (Leon Ghambetta)
Kegagalan biasanya terjadi akibat kesombongan kita (David H Lawrence)
Do not pray for easy lives. Pray to be stronger men (John F. Kennedy)
Bekerja dengan semangat yang tak kenal menyerah, dapat mengatasi segala-galanya (Vergilius)

Failure is success if we learn from it (Malcolm S. Forbes)
Bukan yang kita miliki yang membuat kita kaya, tetapi yang dapat kita hargai dan nikmati (Adelaide Keen)
Great work is done by people who are not afraid to be great (Fernando Flores)
Segala sesuatu punya keindahannya tersendiri, tetapi tidak semua orang melihatnya (Kong Fu Cius)
The happiness of your life depends upon the quality of your thoughts (Marcus Aurelius)
Upah tertinggi dari kerja keras seseorang bukanlah apa yang dia peroleh dari kerja keras tersebut melainkan pengembangan dirinya (John Ruskin)